
Sourdough Comeback: Roti Asam yang Kembali Jadi Primadona
admin
- 0
- 35
Inspirasimasak – Sourdough Comeback tengah menjadi pembicaraan hangat di dunia kuliner. Setelah sempat menjadi ikon dapur rumahan selama masa pandemi, kini roti fermentasi ini kembali naik daun—kali ini dengan inovasi rasa yang lebih berani dan kreatif. Tak lagi terbatas pada resep klasik, sourdough kini hadir dalam versi teh hitam, biji-bijian lokal, hingga tambahan charcoal aktif yang menambah daya tarik visual.
Fenomena ini menandai pergeseran dari tren iseng menjadi gaya hidup. Banyak pembuat roti rumahan yang kini serius mendalami teknik fermentasi panjang, bahkan mengikuti kursus daring yang semakin marak di media sosial. Dari Tokyo hingga Toronto, pencarian kata kunci “sourdough starter” kembali melonjak.
Kelas Daring dan Komunitas Online Bermunculan
Sourdough Comeback juga didorong oleh semakin berkembangnya komunitas roti artisan di platform digital. Instagram dan TikTok dipenuhi dengan konten edukatif seputar starter, teknik folding, hingga tips mendapatkan crust yang sempurna. Bahkan, beberapa chef rumahan sukses menjadikan hobi ini sebagai lini bisnis kecil-besaran dengan menawarkan pre-order roti fresh setiap pekan.
“Udara Bersih & Mood Positif: Manfaat Ganda Tanaman Indoor”
Tak hanya pemula, para baker berpengalaman pun ikut bereksperimen. Mereka menggabungkan bahan lokal seperti beras merah, kelor, atau rempah khas daerah untuk menciptakan identitas rasa baru pada sourdough. Ini menciptakan jembatan antara tradisi roti Eropa dan kekayaan bahan lokal Indonesia maupun Asia.
Roti, Estetika, dan Nilai Emosional
Sourdough Comeback bukan hanya soal rasa atau tren—ada aspek emosional dan estetika yang membuatnya semakin di minati. Proses membuat sourdough mengajarkan kesabaran, perhatian terhadap detail, dan hubungan personal dengan makanan. Dalam era serba cepat, aktivitas ini menjadi semacam terapi yang menyenangkan. Aroma khas fermentasi, tekstur kenyal, dan tampilan artistik dari scoring roti menjadi kepuasan tersendiri bagi banyak orang.
Lebih dari sekadar roti, sourdough kini menjadi simbol kreativitas kuliner dan self-care. Sourdough Comeback membuktikan bahwa roti bisa menjadi medium eksplorasi budaya, kesehatan, hingga ekspresi seni.
Sourdough Comeback terus bergulir, mempertemukan teknik kuno dengan inovasi masa kini. Tak mengherankan jika roti ini kembali menempati rak-rak favorit dapur modern di seluruh dunia.